Kamis, 04 April 2013

Asam Urat dan Pengobatannya


asam urat dan pengobatannya

Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Asam Urat dan pengobatannya
Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal. Asam Urat dan pengobatannya
Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –seperti hati, jantung, babat, dan limfa. asam urat dan pengobatannya
KONSUMSI jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa purin maka si empunya diri mengalami sakit pada persendian. asam urat dan pengobatannya

Penyebab Asam Urat dan Pengobatannya

Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder. asam urat dan pengobatannya
Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. asam urat dan pengobatannya
Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.

Kesimpulan singkat tentang asam urat dan pengobatannya

Gejala asam urat dan Pengobatannya:

-    Kesemutan dan linu
-    Nyeri terutama mamam hari atau pagi hari saat bangun tidur
-   Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
Pengobatan Asam urat
-    Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
-     Kontrol makanan yang dikonsumsi
-    Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih kita dapat membuang purin yang ada dalam tubuh.
Makanan yang dihindari (mengandung banyak Purin)
-       Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak
-       Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting
-       Makanan kaleng seperti kornet dan sarden
-       Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental
-       Kacang-kacangan seperti kacang kedelai ( termasuk hasil olahannya seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai) melinjo,kacang tanah, kacang hijau, tauge, emping
-       Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol, buncis.
-       Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas dan air kelapa
-       Minuman dan makanan yang mengandung alcohol seperti bir, wiski, anggur, tape dan tuak

Salam Sehat

Jumat, 04 Januari 2013

Pola Makan Sehat Untuk Perut Sensitif


Photo: POLA MAKAN SEHAT  UNTUK PERUT SENSITIF

BAGI Anda yang menderita perut sensitif, Anda pasti sedikit tidak bebas memilih makanan. Sebelum kondisi pencernaan terganggu, sebaiknya kenali beberapa fakta dan tips untuk pola makan sehat bagi si perut sensitif. Berikut panduannya.

1. Makan dalam porsi kecil akan membantu menurunkan risiko kaku pada bagian bawah esophageal sphincter yang berfungsi mendorong makanan sampai ke perut. Hal tersebut memperlihatkan bahwa makan dengan porsi yang besar akan berisiko perut terasa nyeri. Karena jika Anda makan dengan porsi yang besar, esophageal sphincter akan penuh dan membuat makanan kembali ke perut bagian atas.

2. Sebaiknya menghindari konsumsi makanan dua sampai tiga jam sebelum tidur. Sebab berbaring dalam kondisi perut penuh juga akan mengakibatkan makanan terdorong kembali ke esophageal sphincter.

3. Diet kaya serat akan melancarkan pencernaan danmencegah terjadinya sembelit. Untuk itu, Anda bisa menemukan makanan berserat dalam beras merah, gandum, buah, sayur, kedelai, dan sebagainya.

4. Merugilah bagi Anda yang kurang menyukai minum air putih. Pasalnya, air putih akan mendorong sisa makanan menuju sistem pembuangan dan juga melancarkan buang air besar.

5. Gemar mengonsumsi makanan berlemak merupakan salah satu cara untuk merusak sistem pencernaan. Pasalnya, makanan berlemak banyak akan membuat perut bekerja lebih keras untuk mencerna. Kurangi mengonsumsi keripik, burger, kentang  goreng, dan daging berlemak.

6. Mengurangi makanan pedas juga bisa menjadi solusi. Makanan pedas akan memicu rasa mulas yang berlebihan, apalagi bagi mereka yang memiliki perut sensitif. (Healthmeup/*/OL-06)
Sumber: mediaindonesia.com
BAGI Anda yang menderita perut sensitif, Anda pasti sedikit tidak bebas memilih makanan. Sebelum kondisi pencernaan terganggu, sebaiknya kenali beberapa fakta dan tips untuk pola makan sehat bagi si p

erut sensitif. Berikut panduannya.

1. Makan dalam porsi kecil akan membantu menurunkan risiko kaku pada bagian bawah esophageal sphincter yang berfungsi mendorong makanan sampai ke perut. Hal tersebut memperlihatkan bahwa makan dengan porsi yang besar akan berisiko perut terasa nyeri. Karena jika Anda makan dengan porsi yang besar, esophageal sphincter akan penuh dan membuat makanan kembali ke perut bagian atas.

2. Sebaiknya menghindari konsumsi makanan dua sampai tiga jam sebelum tidur. Sebab berbaring dalam kondisi perut penuh juga akan mengakibatkan makanan terdorong kembali ke esophageal sphincter.

3. Diet kaya serat akan melancarkan pencernaan danmencegah terjadinya sembelit. Untuk itu, Anda bisa menemukan makanan berserat dalam beras merah, gandum, buah, sayur, kedelai, dan sebagainya.

4. Merugilah bagi Anda yang kurang menyukai minum air putih. Pasalnya, air putih akan mendorong sisa makanan menuju sistem pembuangan dan juga melancarkan buang air besar.

5. Gemar mengonsumsi makanan berlemak merupakan salah satu cara untuk merusak sistem pencernaan. Pasalnya, makanan berlemak banyak akan membuat perut bekerja lebih keras untuk mencerna. Kurangi mengonsumsi keripik, burger, kentang goreng, dan daging berlemak.

6. Mengurangi makanan pedas juga bisa menjadi solusi. Makanan pedas akan memicu rasa mulas yang berlebihan, apalagi bagi mereka yang memiliki perut sensitif. (Healthmeup/*/OL-06)
Sumber: mediaindonesia.com

Selasa, 25 Desember 2012

7 Cara Hidup Sehat di Usia Senja


Photo: 7 CARA HIDUP SEHAT DI USIA SENJA

MESKIPUN usia telah lanjut, tidak menjadi alasan untuk membebaskan diri dari kegiatan olah fisik. Usia senja bukan menjadi saat di mana Anda harus berdiam diri bermalas-malasan. Nah, informasi berikut ini merupakan beberapa cara agar tubuh tetap bugar meski usia tak lagi muda.

1. Menjaga pola makan merupakan bentuk investasi kesehatan di masa depan. Jalani diet kaya protein, termasuk makanan seperti sayuran hijau, daging merah, gandum utuh, dan buah-buahan.

2. Siapa bilang olahraga hanya diharuskan bagi mereka yang masih menginjak usia muda, berolahraga juga dianjurkan untuk mereka yang telah menginjak usia senja. Olahraga akan memaksimalkan proses metabolisme dalam tubuh. Pilihlah jenis olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Seperti bersepeda, yoga, dan bentuk peregangan lainnya.

3. Tetaplah mengasah otak dengan berbagai kegiatan. Meskipun Anda sudah tidak lagi bekerja, sebaiknya jagalah otak agar terus memainkan perannya. Lakukan sesuatu yang membuat otak tetap berpikir secara aktif.

4. Meskipun duduk bersantai merupakan saat yang menyenangkan, Anda tetap berkewajiban untuk menjaga postur tubuh tetap baik. Duduk yang asal-asalan hanya akan membuat Anda lebih mudah terserang nyeri punggung.

5. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kesehatan gigi memiliki pengaruh terhadap penyakit jantung. Untuk itu, tetaplah memelihara kesehatan gigi dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari.

6. Merokok dan mengonsumsi alkohoil akan membuat kadar kolagen berkurang dalam kulit, sehingga membuat wajah perokok terlihat kering dan kusam. Untuk itu, sebisa mungkin kurangi atau berhentilah merokok.

7. Setelah seharian beraktivitas, cukupi waktu tidur. Tidur sangat dibutuhkan tubuh untuk mengeluarkan hormon pertumbuhan pengganti sel-sel yang rusak. (Healthmeup, Livestrong/*/OL-06)
Sumber: mediaindonesia.com
MESKIPUN usia telah lanjut, tidak menjadi alasan untuk membebaskan diri dari kegiatan olah fisik. Usia senja bukan menjadi saat di mana Anda harus berdiam diri bermalas-malasan. Nah, informasi berikut ini m

erupakan beberapa cara agar tubuh tetap bugar meski usia tak lagi muda.

1. Menjaga pola makan merupakan bentuk investasi kesehatan di masa depan. Jalani diet kaya protein, termasuk makanan seperti sayuran hijau, daging merah, gandum utuh, dan buah-buahan.

2. Siapa bilang olahraga hanya diharuskan bagi mereka yang masih menginjak usia muda, berolahraga juga dianjurkan untuk mereka yang telah menginjak usia senja. Olahraga akan memaksimalkan proses metabolisme dalam tubuh. Pilihlah jenis olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Seperti bersepeda, yoga, dan bentuk peregangan lainnya.

3. Tetaplah mengasah otak dengan berbagai kegiatan. Meskipun Anda sudah tidak lagi bekerja, sebaiknya jagalah otak agar terus memainkan perannya. Lakukan sesuatu yang membuat otak tetap berpikir secara aktif.

4. Meskipun duduk bersantai merupakan saat yang menyenangkan, Anda tetap berkewajiban untuk menjaga postur tubuh tetap baik. Duduk yang asal-asalan hanya akan membuat Anda lebih mudah terserang nyeri punggung.

5. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kesehatan gigi memiliki pengaruh terhadap penyakit jantung. Untuk itu, tetaplah memelihara kesehatan gigi dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari.

6. Merokok dan mengonsumsi alkohoil akan membuat kadar kolagen berkurang dalam kulit, sehingga membuat wajah perokok terlihat kering dan kusam. Untuk itu, sebisa mungkin kurangi atau berhentilah merokok.

7. Setelah seharian beraktivitas, cukupi waktu tidur. Tidur sangat dibutuhkan tubuh untuk mengeluarkan hormon pertumbuhan pengganti sel-sel yang rusak. (Healthmeup, Livestrong/*/OL-06)
Sumber: mediaindonesia.com

Sabtu, 15 Desember 2012

11 Penyakit Akibat Kelamaan Nonton TV


KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat menghabiskan waktunya dengan menonton televisi di rumah apabila tidak ada kesibukan. Ada yang beranggapan, menghabiskan waktu dengan menonton televisi membuat hidup menjadi lebih berkualitas.

Banyak informasi dan pengetahuan yang dapat diperoleh dari menonton televisi. Tetapi pada kenyataannya, terlalu lama menonton layar kaca justru dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda.

Berikut ini adalah sejumlah penyakit yang mungkin bisa menimpa Anda jika terlalu lama menghabiskan waktu di depan televisi :

1. Risiko sakit jantung

Berdasarkan analisis data yang dikumpulkan selama enam tahun dengan melibatkan 8.800 laki-laki dan perempuan di Australia (usia 25 yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung), peneliti menemukan bahwa setiap satu jam menonton TV dapat meningkat risiko kematian akibat serangan jantung sebesar 18 % dan risiko kematian akibat kanker sebesar 9 %. Ini berarti bahwa orang yang menonton TV lebih dari empat jam memiliki 80 % peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler selama periode waktu 6 tahun dibandingkan orang yang menonton kurang dari 2 jam setiap harinya.

2. Gangguan tidur

Terlalu sering menonton TV dapat mengurangi kadar hormon melatonin di otak yang dapat mempengaruhi ritme alami tubuh sehingga membuat Anda terjaga lebih lama, tidur tidak teratur dan lelah. Berkurangnya level melatonin juga kerap dikaitkan dengan pubertas dini pada anak perempuan.

3. Diabetes

Sebuah studi pada perempuan yang diterbitkan Journal of American Medical Association tahun 2003 menunjukkan, risiko diabetes meningkat sebesar 14 % pada mereka yang menonton TV selama 2 dalam sehari. Penelitian lain juga menemukan bahwa pria yang menonton TV lebih dari 40 jam seminggu, 3 kali lebih berisiko menderita diabetes tipe 2 daripada pria yang menonton TV kurang dari 1 jam setiap minggunya.

4. Obesitas

Menonton televisi terlampau sering membuat otot Anda tidak bergerak. Jika otot-otot Anda tidak aktif dalam jangka waktu yang sangat lama, dapat mengganggu metabolisme dan menyebabkan kenaikan berat badan.

5. Attention Deficit Disorder (ADD)

ADD adalah gangguan pemusatan perhatian/konsentrasi dan sifat impulsif yang tidak sesuai pada umur anak, bahkan beberapa anak dapat menunjukkan sifat hiperaktif. Penelitian di University of Washington Child Health Institute menemukan bahwa pada anak usia 3 (tiga) tahun yang menonton TV dua jam per hari, 20% berisiko memiliki masalah gangguan perhatian pada usia 7 tahun dibandingkan anak-anak tidak menonton televisi.

6. Peningkatan risiko asma

Di Inggris, sebuah penelitian mempelajari kebiasaan menonton TV lebih dari 3.000 anak-anak mulai usia bayi sampai 11 tahun. Hasil penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang menghabiskan 2 jam atau lebih menonton televisi per hari, dua kali lebih berisiko menderita asma.

7. Mindless eating

Banyak orang tidak sadar, bahwa ketika menonton televisi Anda memiliki kesempatan lebih banyak makan dibandingkan saat melakukan kegiatan lain.

8. Memberi efek negatif pada mental

Menonton TV untuk jangka waktu lama memiliki efek negatif pada perkembangan intelektual anak. American Academy of Pediatrics melarang anak-anak dibawah 2 tahun untuk menonton TV dan merekomendasikan pada anak usia diatas 2 tahun untuk tidak menonton TV lebih dari dua jam sehari.

9. Sakit mata

Menonton televisi terlalu banyak buruk bagi mata Anda, terutama ketika menonton televisi di ruangan gelap. Memfokuskan mata Anda terlalu lama pada salah satu objek dapat membuat mata Anda tegang.

10. Perilaku agresif

Anak-anak kecil lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku agresif setelah melihat acara TV atau film kekerasan. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 3.000 anak usia 3 tahun menemukan bahwa anak-anak yang terlalu sering menonton TV, secara langsung atau pun tidak, akan berisiko untuk memamerkan perilaku agresif.

11. Kurang sosialisasi

Terlalu sering menonton televisi dapat mengurangi interaksi sosial Anda dengan teman dan keluarga. Hal ini dapat menyebabkan berbagai fobia sosial.

Selasa, 04 Desember 2012

Terlalu banyak duduk tak baik untuk Kesehatan




KOMPAS.com — Duduk dalam jangka waktu panjang bisa meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kematian seperti terungkap dalam sebuah kajian ilmiah.

Para ilmuwan di Universitas Leicester dan Universitas Loughborough, Inggris, mengatakan risiko tetap tinggi biarpun orang mengimbangi dengan olahraga.

Laporan itu, yang diterbitkan di jurnal kesehatan Diabetologia, menganalisis 18 penelitian yang melibatkan hampir 800.000 orang.

Menurut kajian yang dilakukan, peluang untuk perilaku sedentary atau duduk tanpa melakukan kegiatan fisik—seperti menonton TV, duduk di dalam mobil, atau menggunakan komputer—merupakan hal yang sulit untuk dihindari pada masa ini.

Memang banyak orang yang kemudian berolahraga di pusat-pusat kebugaran jasmani untuk mengimbanginya.

Tim peneliti yang dipimpim Dr Emma Wilmot dari Universitas Leicester mengatakan olahraga di pusat kebugaran dan kolam renang setelah bekerja memang lebih baik daripada duduk kembali di sofa. Bagaimanapun, tambahnya, tetap saja duduk dalam waktu panjang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Tidak ada batasan tegas

Lembaga pegiat penyakit kencing manis, Diabetes UK, menegaskan setiap orang yang duduk dalam waktu lama jelas akan mendapat keuntungan jika lebih banyak bergerak.

Bagaimanapun para peneliti tidak bisa secara pasti memberikan batas waktu yang tegas tentang berapa lama perilaku duduk yang berdampak buruk buat manusia.

Penelitian yang dikaji menggunakan berbagai ukuran, antara lain mulai duduk sekitar 14 jam seminggu karena menonton TV, duduk kurang dari tiga jam sehari, ataupun duduk lebih dari delapan jam sehari.

Yang jelas, mereka yang duduk lebih lama memikiki risiko lebih tinggi untuk kencing manis, penyakit jantung, dan kematian dibandingkan dengan mereka yang duduk lebih sedikit.

Seorang peneliti dari Universitas Loughborough, Profesor Stuart Biddle, mengatakan, walau banyak kegiatan di zaman modern yang tampaknya dilakukan dalam posisi duduk, jelas bisa dikurangi.

"Kita bisa rapat sambil berdiri, berjalan ketika istirahat makan siang, atau mengurangi nonton TV pada malam hari untuk mengurangi durasi duduk," tuturnya.

Bagaimanapun dia mengatakan, pergi ke tempat kebugaran tetap lebih baik dibandingkan dengan langsung duduk menonton TV selepas kantor.

Kita bisa rapat sambil berdiri, berjalan ketika istirahat makan siang, atau mengurangi nonton TV pada malam hari untuk mengurangi durasi duduk
-- Profesor Stuard Biddle


Jumat, 23 November 2012

Tips Sehat Untuk Penderita Alergi Debu



Photo: TIPS SEHAT UNTUK PENDERITA ALERGI DEBU

BAGI mereka yang mengalami alergi debu, pemilihan lokasi untuk berlibur atau sekedar bersantai bisa menjadi hal yang utama. Lantas, bagaimana langkah yang tepat agar si alergi debu tidak terganggu dengan bersin yang terus menerus? Berikut adalah caranya.

1. Ada baiknya untuk menutup ventilasi AC dengan kain. Bersihkan filter secara berkala.
2. Cuci sprei dan sarung bantal setiap seminggu sekali. Hal ini dimaksudkan agar debu yang menempel selama berhari-hari tidak menimbulkan alergi kembali muncul.
3. Ketika berada di dalam rumah, pastikan jendela yang menghadap langsung ke jalan dalam keadaan tertutup. Jika Anda menggunakan AC, pilihlah AC yang bersifat sebagai sirkulasi udara.
4. Tetaplah berada di dalam rumah jika cuaca tengah panas, kering, dan berangin, pasalnya, saat-saat tersebut merupakan waktu dimana tingkat debu di udara tengah tinggi.
5. Hindari untuk menjemur pakaian di luar ruangan. Anda bisa menjemur pakaian di dalam ruangan dengan asbes tembus pandang.
6. Setelah beraktivitas di luar ruangan, segera mandi dan cuci rambut untuk menghilangkan debu yang menempel. Setelahnya ganti pakaian dengan yang bersih. (berbagai sumber/*/OL-06)
Sumber: mediaindonesia.com 
BAGI mereka yang mengalami alergi debu, pemilihan lokasi untuk berlibur atau sekedar bersantai bisa menjadi hal yang utama. Lantas, bagaimana langkah yang tepat agar si alergi debu tidak terganggu dengan
bersin yang terus menerus? Berikut adalah caranya.

1. Ada baiknya untuk menutup ventilasi AC dengan kain. Bersihkan filter secara berkala.
2. Cuci sprei dan sarung bantal setiap seminggu sekali. Hal ini dimaksudkan agar debu yang menempel selama berhari-hari tidak menimbulkan alergi kembali muncul.
3. Ketika berada di dalam rumah, pastikan jendela yang menghadap langsung ke jalan dalam keadaan tertutup. Jika Anda menggunakan AC, pilihlah AC yang bersifat sebagai sirkulasi udara.
4. Tetaplah berada di dalam rumah jika cuaca tengah panas, kering, dan berangin, pasalnya, saat-saat tersebut merupakan waktu dimana tingkat debu di udara tengah tinggi.
5. Hindari untuk menjemur pakaian di luar ruangan. Anda bisa menjemur pakaian di dalam ruangan dengan asbes tembus pandang.
6. Setelah beraktivitas di luar ruangan, segera mandi dan cuci rambut untuk menghilangkan debu yang menempel. Setelahnya ganti pakaian dengan yang bersih. (berbagai sumber/*/OL-06)
Sumber: mediaindonesia.com

Ancaman Penyakit Bagi Pekerja Kantoran



ANCAMAN serius bagi Anda pekerja kantoran. Para ilmuwan di Universitas Leicester dan Universitas Loughborough, Inggris, mengatakan risiko duduk dalam waktu yang lama setiap harinya tidak berkurang meskipun diimbangi dengan olahraga.

Hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Diabetologia, menganalisa bahwa mereka yang duduk lebih lama memikiki risiko lebih tinggi untuk kencing manis, penyakit jantung dan kematian dibanding mereka yang duduk lebih sedikit. Hasil studi ini didapat dari 18 penelitian yang melibatkan hampir 800.000 orang.

Dalam penelitian tersebut, peneliti melihat kaitan mulai dari duduk sekitar 14 jam seminggu karena menonton TV, duduk kurang dari tiga jam sehari, maupun duduk lebih dari delapan jam sehari.

Dari hasil terlihat bahwa duduk tanpa melakukan aktivitas fisik, seperti hanya menonton TV, duduk di dalam mobil, atau duduk dengan menggunakan perangkat komputer, merupakan salah satu penyebab.

Dr Emma Wilmot, tim peneliti, dari Universitas Leicester tersebut, mengatakan bahwa olahraga di pusat kebugaran dan kolam renang setelah bekerja memang lebih baik dari pada duduk kembali di sofa. “Bagaimanapun, tetap saja duduk dalam waktu panjang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.â€

Senada dengan hasil penelitian tersebut, salah satu studi yang dilakukan oleh lembaga diabetes di UK, mengemukakan bahwa orang yang duduk dalam waktu yang lama jelas akan mendapatkan keuntungan jika lebih banyak bergerak.

Sebagai tips, jika Anda bekerja di depan komputer selama lebih dari 7 jam. Sebaiknya seringlah untuk bergerak. Seperti melakukan peregangan di sela-sela jam kerja, berjalan di taman kantor saat jam istirahat, dan juga pastikan untuk mencukupi asupan air putih saat bekerja. Imbangi juga dengan aktivitas fisik seperti olahraga paling tidak 30 menit sehari. (Zeenews, Healthmeup/*/OL-06)
Sumber: mediaindonesia.com